Aikido

Membuat Aikido Lebih Bergaung

Alasan Aikido kurang terkenal karena :

1.    Tidak ada kompetisi/pertandingan.

Baru-baru ini ada yang latihan aikido di dojo kami (Iskandar Muda Dojo), trus keluar, karena awalnya dia tidak tahu kalo aikido tidak ada kmpetisi, sedangkan dia tertarik dengan beladiri/olahraga prestasi. Hal ini juga yang membuat aikido jarang diliput, tidak seperti beladiri lain yg biasanya akan diliput disaat ada event-event tertentu baik dari tingkat daerah, nasional, sea game, sampai olimpiade).

Solusi:

a. Sering-sering mengadakan Demo Aikido di tempat-tempat yg berbeda: disekolah, kmpus, dll)

b. Aikido memang tidak dipertandingkn, tadi ada event Seminar. Nah disaat itu, publikasikan secara besar-besaran di Media apa aja.

c. Jangan hanya latihan di indoor, terkadang latihan outdoor. Khususnya untuk Latihan Jo dan Bokken, akan lebih efektif jika ditempat keramaian latihannya, misalnya di taman kota. Hitung-hitung Promosi gratis 🙂

 2.    Kata “Aikido” belum familiar

Beberapa kali ketika saya ingin latihan, trus ada teman yang menanyakan mau latihan apa, saya bilang mau latihan Aikido, mereka malah balik bertanya, apa itu “aikido”. Tapi coba kalo karate, tae kwon do, hampir bisa dipastikan smua orang tau.

 Agar para aikidoka betah berlatih

1. Selain memberikan waza standard, pelatih sangat diharapkan untuk memberikan juga teknik2 aplikasi dilapangan. misalnya bagaimana cara menghadapi tendangan. bagaimana kalo di kunci dibawah, dan lainnya. Tentunya dalam hal ini pelatih harus memiliki wawasan luas mengenai beladiri. Sehingga ini akan berlanjut ke…

 2. Tidak hanya aikido saja.

Akan lebih menarik jika dimasukkan juga teknik-teknik kombinasi. Harus kita akui, tidak ada beladiri yg paling hebat, begtu juga dengn aikido. Jadi teknik aplikasi yang merupakan kombinasi aikido dengan jujutsu misalnya, judo dan karate, atau yg lainnnya, akan membuat latihan lebih menarik.

 3. Jalin hubungan dengan Dojo-dojo sekitar.

Latihan gabungan(Ghasuku), latihan bersama (anggota Dojo A berlatih diDojo B, atau sebaliknya).

 4. Hubungan antar praktisi aikido jangan hanya di Dojo saja.

Hal ini bisa di siasati dengan misalnya setelah selesai latihan, makan malam atau sekedar ngopi bareng. Ini akan mempererat hubungan antar sesama aikidoka. Tidak hanya di dojo yg sama bahkan antar dojo. Sehingga berbicara aikido tidak hanya tentang, ukemi, tenkan, Uke-nage, waza, dll, tetapi juga persahabatan dan persaudaraan. Kalau sudah begini, apa yg membuat aikido tidak menarik.

Aikido

Kamus Aikido

Isi dari kamus ini merupakan gabung dari artikel yang saya ambil dari : http://aikidoindonesia.com dan http://indonesiaaikikai.com tentunya telah mengalami beberapa peng-edit-an di beberapa bagian yang diperlukan. semoga hal ini bisa berguna untuk para praktisi Aikido (Aikidoka) maupun siapa saja yang ingin tahu mengenai Aikido. sekalian bisa untuk belajar bahasa Jepang juga :). saya sendiri bahkan sudah punya hardcopy-nya alias sudah saya print agar bisa lebih mudah di-“akses”.  Tentu saja kamus ini masih memungkinkan untuk mengalami penambahan seiring waktu, jadi sering2 berkunjung kesini OK. Tanpa berpanjanglebar lagi, Ini dia isi dari Kamus-nya.

Kamus Aikido

A

  • Agatsu : “Kemenangan Terhadap Diri Sendiri”. Menurut O’sensei, kemenangan sejati (MASAKATSU) adalah kemenangan yang dicapai seseorang terhadap dirinya sendiri (AGATSU). Maka salah satu “slogan” O’Sensei adalah MASAKATSU AGATSU — “Kemenangan sejati atas diri sendiri”
  • Ai : harmoni, keselarasan, penyatuan
  • Aihanmi : posisi berdiri terhadap lawan, kaki depan sama kiri atau sama kanan, bandingkan dengan gyakuhanmi
  • aihanmi katatedori : pegangan pada pergelangan tangan, kanan dengan kanan atau kiri dengan kiri, disebut juga kosadori. (bandingkan dengan gyakuhanmi katatedori)
  • aikibatto : latihan pedang, sendiri atau berpasangan
  • aikibudo : cara bertarung sesuai dengan prinsip aiki, merupakan nama awal dari aikido
  • aikido : kata “aikido” terdiri dari tiga huruf kanji Jepang: AI – keselarasan, KI – semangat/ruh kehidupan, pikiran, or atau energi universal, DO – jalan. Maka aikido adalah “Jalan keselarasan dengan energi universal”. Namun, AIKI bisa juga ditafsirkan sebagai “mengakomodasi (menerima — pent.) keadaan”. Tafsiran ini bersifat tidak standar, namun menghindari komitmen-komitmen yang bersifat metafisis yang tidak diinginkan dan juga cukup mewakili sisi fisik dan psikologis aikido.
  •  aikidoka : sebutan untuk seseorang yang mendalami aikido, terutama tingkat menengah dan profesional
  • Aikijinja : kuil aikido di Iwama
  • aikijo : latihan aikido menggunakan jo
  • aikijutsu : lihat “Jutsu”, disebut juga aikijujutsu
  • Aikikai : organisasi dan label untuk aikido-nya Ueshiba. “organisasi Aiki.” istilah yang digunakan untuk mendirikan organisasi yang diciptakan Pendiri Aikido bagi penyebaran aikido.
  • aikiken : latihan aikido menggunakan pedang
  • aikinage : lemparan-aiki, teknik melempar
  • aiki no michi : aikido (michi=do)
  • aikitaiso : senam pemanasan dalam aikido
  • Ai Nuke : “Saling menghindari” . Hasil pertarungan dimana setiap pihak saling melepaskan diri dari bahaya. ini berhubungan dengan konsep aikido dimana konflik diselesaikan tanpa ada pihak yang cidera.
  • aite : rekan berlatih
  • Ai Uchi : “Saling bunuh.” hasil pertarungan dimana setiap pihak saling membunuh. dalam khasanah ilmu pedang Jepang klasik, para praktisi didorong untuk memasuki pertarungan dengan tujuan setidaknya lawan dan dirinya harus saling. cara untuk memenangkan pertempuran meskipun harus mengorbankan diri seseorang dipandang membantu menanamkan sikap fokus pikiran-tunggal untuk memotong (membunuh) seorang penyerang. fokus pikiran-tunggal ini dicontohkan dalam tahnik aikido IKKYO, dimana pembela diri memasuki area penyerang untuk melaksanakan tehnik.
  • arigato : terima kasih
  • arigato gozaimasu : terima kasih (untuk sesuatu yang masih berjalan)
  • arigato gozaimashita : terima kasih (untuk sesuatu yang telah selesai dilakukan)
  • ashi : kaki
  • Ashi Sabaki : Pergerakan kaki. Pergerakan kaki yang benar adalah penting dalam aikido untuk mengembangkan keseimbangan yang kuat dan untuk memudahkan pergerakan.
  • ate : pukulan, serangan
  • atemi : serangan bertujuan bela diri.  (secara harafiah: menghantam bagian tubuh) hamntaman diarahkan ke penyerang untuk tujuan penggoyahan keseimbangan atau untuk mengaburkan perhatian. Atemi seringkali bersifat vital untuk melewati atau “merusak” respon alami penyerang. Hal pertama kali yang dilakukan kebanyakan orang ketika ia merasa tubuhnya mendapatkan perlakuan yang tidak biasa adalah mereka menarik bagian tubuh atau menjatuhkan pusat berat tubuhnya ke bawah dan menjauh dari orang yang melakukan tehnik kepadanya. dengan penerapan atemi yang baik, dimungkinkan untuk menciptakan “celah kesempatan” pada pertahanan penyerang, untuk memudahkan pelaksanaan tehnik aikido
  • atsu : tekanan, pijatan
  • awase : gerakan yang menyatu dengan gerakan lawan
  • ayumiashi : langkah kaki maju bergantian kanan dan kiri, seperti berjalan biasa, bandingkan dengan tsugiashi

B

  • XXXX-Tori / XXXX-Dori : Pengambilan xxxx.. Misalnya TANTO-TORI (pengambilan pisau)
  • barai/harai :gerakan sapuan
  • batto : menarik pedang dari sarungnya, disebut juga nuki
  • bo : tongkat, lebih panjang dari jo
  • bokken : pedang kayu. banyak gerakan aikido yang berasal dari seni pedang tradisional Jepang. dalam latihan taraf lanjut, sejata seperti BOKKEN digunakan untuk mempelajari suatu gerakan, hubungan antara tehnik tangan kosong dan tehnik bersenjata, pembelaan diri terhadap senjata, dan seterusnya.
  • bokuto : sama dengan bokken
  • bu : prinsip: perang, militer, ksatrian, pertempuran
  • budo : silat, jalan atau cara prinsip ksatrian, militer, berperang / bertarung, seni beladiri. “Jalan seni bela diri.” Karakter huruf kanji Jepang “BU” (bela diri) berasal dari karakter yang bermakna “menghentikan” dan (suatu seperti) “senjata”. jika disandingkan, maka, “BU” memiliki konotasi “menghentikan senjata”. Di Aikido, terdapat asumsi bahwa cara terbaik untuk menghindari konflik kekerasan adalah dengan menekankan penanaman karakter individu. Jalan (DO) aiki sama dengan jalan BU, yang dalam hal ini adalah mencegah atau menghindari kekerasan sebisa mungkin.
  • budoka : sebutan umum untuk mereka yang mempelajari silat atau bela diri
  • bugei : terminologi lama dari seni perang
  • buki : senjata
  • bushi : sebutan orang yang menjalani jalan “bu”, ksatria
  • bushido : jalan atau cara seorang ksatria

C

  • cha : teh
  • chi : bumi
  • chikara : tenaga / kekuatan
  • choku : langsung
  • Chokusen : Langsung. maka CHOKUSEN NO IRIMI = masuk secara langsung.
  • chokutsuki : serangan langsung berupa tusukan
  • chudan : tengah, maka CHUDAN NO KAMAE = posisi berdiri dengan tangan/pedang di posisi tengah terhadap tubuh.   bandingkan dengan jodan dan gedan.
  • chukyusha : murid tingkat menengah dalam tingkat kyu
  • Chushin : Pusat. Khususnya pusat gerakan atau keseimbangan seseorang.

D

  • dai : besar, disebut juga o
  • daisho : sepasang pedang, panjang dan pendek
  • dame : salah, buruk
  • Dan : sebutan untuk tingkat kemahiran, sabuk hitam dalam seni beladiri Jepang. Tingkatan sabuk hitam.
  • dao/tao : adopsi kata dari bahasa Cina yang berarti jalan
  • deshi : murid
  • do : jalan, disebut juga michi. Karakter huruf kanji Jepang “DO” sama dengan karakter kanji China “Tao” (seperti dalam Taoisme). Di aikiDO, maknanya adalah jalan untuk mencapai pencerahan atau cara untuk meningkatkan karakter seseorang melalaui aiki.
  • dogi : pakaian untuk berlatih beladiri, disebut juga keikogi atau gi
  • do-in : tradisi pijat untuk diri sendiri
  • dojo : tempat berlatih beladiri/ tempat untuk melaksanakan suatu Jalan. Juga bermakna “tempat pencerahan”. Tempat untuk aikidoka berlatih aikido. Etika tradisional mengharuskan penghormatan ke arah muka kuil (KAMIZA) atau bagian tertentu yang dirancang di depan dojo (SHOMEN) saat memasuki dan meninggalkan dojo.
  • dojo cho : pimpinan tempat berlatih
  • doka : puisi tentang jalan hidup
  • domo : banyak
  • domo arigato gozaimas : terima kasih banyak (untuk sesuatu yang masih berjalan)
  • domo arigato gozaimashita : terima kasih banyak (untuk sesuatu yang telah selesai dilakukan). Pada akhir sesi sebuah kelas, sebaiknya membungkuk hormat dan berterimakasih terhadap pelatih dan kepada para rekan berlatih anda.
  • dori : take, catch, grab
  • dosa : gerakan
  • doshu : pimpinan budo. Kepala dari sebuah Jalan (Sekarang ini adalah Moriteru Ueshiba, cucu pendiri aikido Morihei Ueshiba). Pejabat tertinggi di aikido IAF.
  • Doshite : kenapa
  • dozo : silakan

 

E

  • Engi : Muasal yang saling bergantung (Sanskrit = pratitya samutpada). Dalam filosofi Budhisme, fenomena tidak memiliki esensi yang tidak berubah. Namun, mereka bermuasal dan ada hanya pada kebendaan dan kondisi sebab akibat. Tanpa kebendaan dan kondisi sebab akibat, tidak akan ada fenomena. Lebih jauh, karena kebendaan dan kondisi sebab akibat tempat bergantungnya semua fenomena selalu berubah, fenomena itu sendiri adalah satu dan bersifat tidak permanen. Karena segala sesuatu tidak permanen dan bergantung untuk keberadaannya pada kondisi-kondisi yang tidak memiliki status absolut (atau tidak secara absolut nyata), maka fenomena (hal yang biasanya dinamakan dnegan “sesuatu”) tidak memiliki status keberadaan yang absolut atau tidak bergantung, yakni mereka itu kosong. Untuk menanamkan kondisi kognitif dimana status kekosongan sesuatu mengejawantah adalah dengan menyadari atau meraih pencerahan. perwujudan pencerahan, pada gilirannya akan memberikan suatu tingkatan kebebasan kognitif dan spontanitas yang, salah satu (atau bahkan yang terpenting) manfaatnya, memudahkan performa tehnik bela diri berkaitan dengan keadaan-keadaan yang dengan cepat berubah (lihat KU)
  • embu : demonstrasi / pertunjukan
  • empi : menggunakan sikut
  • eri : tengkuk leher, kerah baju

F

  • Fudo Shin : “Batin yang tak bergeming”. Suatu kondisi ketenangan mental atau kondisi mental yang tak bisa diganggu. Batin, dalam kondisi ini, bersifat tenang dan tidak terkecoh (maka secara metaforis disebut “tak bergeming”). FUDO MYO adalah dewa penjaga Budha yang membawa pedang di satu tangan (untuk menghancurkan musuh doktrin Budha), dan tali di tangan yang lain (untuk menyelamatkan orang yang bisa merasakan emosi dari lubang angan-angan, atau dari nerakanya Budha). Dewa ini melambangkan dua ideal Budha yakni kebijaksanaan (pedang) dan kasih sayang (tali). Untuk menanamkan FUDO SHIN adalah dengan menanamkan batin yang bisa mengakomodasi dirinya sendiri terhadap kondisi-kondisi yang berubah tanpa mengkompromikan prinsip-prinsip etis.
  • fuku-shidoin : instruktur bantu, pelatih, gelar di bawah shidoin. Sebutan formal yang maknanya kira-kira “asisten pelatih”.(bandingkan dengan shidoin dan shihan).
  • funakogi undo :disebut juga torifune
  • Furi Kaburi : Gerakan menarik dan menyambit pedang. Gerakan ini khususnya bisa ditemui di tehnik IKKYO, IRIMI-NAGE, dan SIHO-NAGE.
  • Furitama : latihan untuk membangkitkan ki
  • futari : dua orang

 

G

  • gaeshi / kaeshi : berputar, berbalik
  • gamae / kamae : kuda-kuda, posisi dasar, posisi siaga
  • gasshuku : pemusatan pelatihan, latihan bersama
  • gedan : bawah / rendah, (bandingkan dengan jodan dan chudan)
  • Gedan No Kamae  : berarti posisi kuda-kuda dengan tangan atau senjata dipegang di posisi rendah.
  • geiko / keiko : latihan bersifat tradisional
  • geri : tendangan
  • Gi/Dogi/Keiko Gi : pakaian latihan. GI untuk judo atau karate bisa diterima dikebanyakan DOJO, namun harus berwarna putih dan terbuat dari katun.
  • giri / kiri : gerakan memotong
  • go : lima
  • gokyo : teknik kuncian kelima
  • gomen nasai : mohon maaf
  • gotai : tubuh yang keras / kaku, latihan yang statis, bandingkan dengan ryutai dan kinagare
  • gyaku : berkebalikan, berlawanan
  • gyakuhanmi : posisi berdiri terhadap lawan, kaki depan berlawanan kiri dan kanan, bandingkan dengan aihanmi. Posisi yang berlawanan (jika UKE pada posisi kaki kanan depan, maka NAGE mengambil posisi krii depan – dan sebaliknya).
  • gyakutsuki : serangan dengan posisi tangan dan kaki berlawanan, bandingkan dengan oitsuki

 

H

  • hachi : delapan
  • hai : ya
  • hajime : mulai
  • hakama : celana trasional, digunakan di aikido. Celana seperti rok yang biasanya dipakai oleh tingkat sabuk hitam. Di beberapa DOJO, hakama dipakai oleh wanita dengan semua tingkatan sabuk, di beberapa DOJO lain dipakai oleh semua praktisi.
  • Handachi : setengah berdiri
  • hanmi : setengah badan. Posisi berdiri segitiga. Kebanyakan tehnik aikido dilatih dengan UKE dan NAGE dalam posisi kuda-kuda yang telah ditentukan sebelumnya. Ini akan memudahkan mempelajari tehnik dan prinsip tertentu menentukan posisi untuk menghadapi suatu serangan. pada tingkatan yang lebih tinggi, posisi HANMI akan menjadi sangat penting.
  • Hanmi Handachi : Posisi dimana NAGE duduk dan UKE berdiri. Berlatih WAZA HANMI HANDACHI adalah cara yang bagus berlatih tehnik untuk menghadapi lawan yang lebih besar atau lebih tinggi. Jenis latihan ini juga menekankan gerakan pusat berat tubuh (massa) praktisi (HARA).
  • hanshi : gelar di kendo, dari Dan 8 ke atas
  • hantai : melawan
  • happo : delapan arah. Seperti dalam HAPPO-UNDO (latihan 8 arah) atau HAPPO-GIRI (tebasan pedang 8 arah). Makna yang ada di sini adalah benar-benar gerakan ke 8 arah. Di Aikido, praktisi harus siap untuk berubah arah ke arah manapun dengan segera. (bandingkan dengan shiho).
  • hara : pusat tubuh, 1 inchi dari pusar. Pusat berat tubuh / masa seseorang, terletak kira-kira 2 inchi di bawah pusar. Secara tradisional hara dianggap sebagai letak dari spirit/batin (sumber KI). Tehnik aikido harus dilakukan sebisa mungkin berasal dari atau melalui HARA praktisi.
  • harai / barai : gerakan sapuan
  • harakiri : ritual bunuh diri, disebut juga seppuku
  • hasso gamae : posisi siaga dengan senjata berada setinggi bahu.
  • Hasso no Kamae : Posisi kuda-kuda “berbentuk-delapan”. Bentuk delapan tidak berhubungan dengan nomor arab “8”, namun mengacu pada karakter Jepang/Cina yang terlihat mirip seperti atap rumah. dalam HASSO NO KAMAE, pedang dipegang diatas disamping kepala, sehingga siku merentang ke bawah dan menjauh dari pedang dalam pola yang mirip dengan karakter bentuk-delapan.
  • henka : varian, bentuk lain dari standar
  • Henka Waza : Tehnik yang beragam. khususnya dimulai dnegan satu tehnik dan berubah ke tehnik lain ditengah eksekusinya. Misalnya; dimulai IKKYO namun kemudian berubah ke IRIMI-NAGE.
  • hidari : kiri
  • hiji : sikut
  • hijikimeosae : salah satu teknik kuncian, sering disebut juga dengan rokkyo
  • hiki : menarik
  • hineri : memelintir
  • hito e mi : mengecilkan badan, posisi siaga dengan sudut pandang lebih luas dibanding hanmi
  • hiza : lutut, dengkul
  • ho : arah, sisi
  • hombu : markas, pusat
  • Hombu dojo : dojo pusat. Istilah yang digunakan untuk menyebut dojo pusat sebuah organisasi. Ini biasanya mengacu ke Aikido World Headquarter.

I

  • iaido : seni permainan mencabut pedang Jepang
  • iaito : pedang untuk latihan, tidak tajam
  • ichi : satu
  • ichiban : pertama, terbaik
  • iie : tidak
  • iki : tekad, semangat
  • ikkajo : terminologi lama dari ikkyo
  • ikkyo : teknik kuncian pertama
  • ikkyo undo : gerakan dasar ikkyo
  • in : dingin, halus, sama artinya dengan yin (Cina), bandingkan dengan yo
  • Inja : Kuil (shinto). Ada AIKI JINJA yang terletak di Iwama, prefektur Ibaraki, Jepang.
  • Ippon : satu nilai
  • ipponken : serangan dengan satu bukujari
  • irimi : menyusup, gerakan masuk/ “Memasuki Area Tubuh”. Banyak aikidoka berpendapat bahwa gerakan IRIMI mengungkapkan intisari aikido. Ide dibalik IRIMI adalah menempatkan seseorang (pada posisi) dalam menghadapi serangan sebegitu rupa sehingga penyerang tidak bisa melanjutkan serangan secara efektif, dan orang akan bisa mengontrol keseimbangan penyerang secara efektif.
  • Iriminage : lemparan ke dalam, teknik lemparan
  • Iwama : kota di Jepang dimana O Sensei memiliki rumah dan dojo
  • Iwama ryu : gaya aikido Saito sensei

J

  • jiyu-waza : teknik gaya bebas. Biasanya melibatkan lebih dari satu penyerang yang menyerang NAGE dengan cara apapun.
  • Jo : tongkat kayu, panjangnya 127,5 sentimeter atau sekitar 4′ – 5′. JO asalnya adalah tongkat untuk membantu berjalan kaki. Tak jelas mengapa tongkat masuk ke dalam aikido. Banyak pergerakan JO berasal dari seni bertarung tradisional dengan tombak di Jepang, yang lain berasal dari jo-jutsu, namun banyak gerakan nampaknya dikembangkan oleh O’sensei. JO biasanya dilatih dalam latihan tingkat lanjut.
  • Jodan : tinggi/atas/Posisi atas. JODAN NO KAMAE adalah posisi dengan tangan atau senjata pada posisi tinggi. (bandingkan dengan chudan dan gedan)
  • jodan kamae : posisi siaga dimana senjata berada di atas kepala
  • jodanuke : tangkisan atas
  • jokyusha : tingkat kyu yang lebih tinggi. (bandingkan dengan chukyusha)
  • ju : sepuluh
  • ju : lembut, fleksibel
  • judo  :cara atau jalan yang lembut/ fleksibel, atau jalan menuju kelembutan
  • juji : menyilang
  • jujigarami / jujinage : lemparan dengan tangan menyilang
  • jujutsu : seni yang lembut
  • jumbitaiso : senam pemanasan, disebut juga aikitaiso
  • juntsuki : serangan dengan posisi tangan dan kaki sama di depan, disebut juga oitsuki. (bandingkan dengan gyakutsuki)
  • jutai: tubuh yang lentur, latihan yang lembut. (bandingkan dengan gotai, ryutai dan kinagare)
  • jutsu :teknik / seni

K

  • kaeshi / gaeshi : berbalik
  • kaeshiwaza : teknik serangan balik. (UKE menjadi NAGE dan sebaliknya). Ini biasanya adalah bentuk latihan tingkat sangat mahir. Latihan KAESHI WAZA membantu menanamkan kepekaan terhadap perubahan perlawanan atau perubahan arah pergerakan rekan berlatih. Berlatih untuk mengantisipasi dan menghindari pada terapan KAESHI WAZA terhadap tehnik seorang praktisi sangat mengasah ketrampilan aikidonya.
  • kagami biraki : perayaan Tahun Baru Jepang, setiap tanggal 11 Januari
  • kai : organisasi, asosiasi
  • kaiso : Sebutan. Pendiri aikido.
  • Kaiten : putaran
  • Kaitennage : lemparan memutar
  • kaiten-osae : teknik kuncian memutar
  • kakae-dori : memeluk, merangkul
  • kakari-geiko : latihan dalam satu garis lurus, bergiliran satu per satu
  • kakudo : sudut pandang
  • kamae / gamae : posisi siaga, kuda-kuda dalam aikido. Sikap badan atau posisi kuda-kuda dengan atau tanpa memegang senjata. KAMAE juga berkonotasi jarak yang sesuai (MA AI) dengan rekan berlatih. Meskipun “KAMAE” biasanya mengacu ke posisi kuda-kuda tubuh secara fisik, terdapat paralel penting di aikido antara kuda-kuda secara fisik dan kuda-kuda secara psikologis. Dengan mengambil posisi kuda-kuda fisik yang kuat akan membantu meningkatkan penerapan sikap psikologis yang kuat. Adalah penting untuk mencoba sebisa mungkin untuk mempertahankan mental yang kuat dan positif di aikido.
  • kami : ke-esa-an, kekudusan. Dewa, kekuatan hidup, atau ruh. menurut SHINTO, dunia alam penuh dnegan KAMI, yang seringkali bersifat peka dan responsif terhadap perilaku manusia.
  • kamiza : tempat terhormat di dojo, bandingkan dengan shomen dan shinzen. Kuil kecil, khususnya di aikido, biasanya terletak di depan dojo, dan seringkali ada tempat untuk gambar O’sensei, atau beberapa kaligrafi. praktisi biasanya menghormat ke arah KAMIZA ketika masuk dan keluar dojo, atau matras.
  • Kampai : sorak sorai
  • kan : intuisi, perasaan
  • kan-geiko : latihan di musim dingin
  • kan-ji : tulisan huruf Cina
  • kanren : terkait, terhubung
  • kanren-waza : teknik yang saling terkait, satu teknik diikuti teknik lainnya, bandingkan dengan renzokuwaza
  • kansetsu : sendi tubuh
  • Kansetsu Waza : Tehnik kuncian persendian.
  • karatedo : cara bertarung tangan kosong
  • kata : bentuk, gerakan dasar atau gerakan yang sudah terpola. khususnya dengan JO di aikido. (juga bermakna “pundak atau bahu”)
  • katame : kuncian
  • Katame waza : Tehnik kuncian (dibawah).
  • Katana : pedang Jepang, disebut juga ken, to, dan tachi. Secara vulgar disebut “pedang samurai”
  • Katate : satu tangan
  • Katsu Hayabi : “Kemenangan secepat kilat”. Menurut O’sensei, saat seseorang telah mencapai penguasaan kemenangan total terhadap diri sendiri (Agatsu) dan secara sempurna tunduk dan mengikuti prinsip yang mengatur alam semesta (khususnya prinsip yang mengatur interaksi etis), orang akan memiliki kekuatan alam semesta pada dirinya, tak ada lagi bedanya antara diri sendiri dengan alam semesta. Pada tahapan spiritual ini, kemenangan bersifat seketika. Keinginan penyerang untuk melakukan tindak kekerasan melanggar keselarasan prinsip alam semesta, dan tiada seorangpun yang akan berhasil untuk berkompetisi dengan prinsip semacam itu. Ungkapan prinsip fundamental di alam semesta untuk manusia adalah cinta kasih (Ai), dan cinta kasih, menurut O’sensei, tidak memiliki musuh. Dengan tidak memiliki musuh, tak seorangpun perlu berkelahi, dan oleh karena itu ia selalu menang. (lihat Agatsu dan Masakatsu)
  • keiko / geiko : latihan bersifat tradisi
  • ken : pedang Jepang, disebut juga katana, to, dan tachi
  • ki : spirit, semangat, energi hidup
  • kiai : membangkitkan ki, biasanya berupa teriakan
  • kihon : dasar
  • kikai : daerah pusat ki di tengah bagian badan
  • kime : pemusatan pikiran
  • ki-musubi : mengikatkan ki pada ki lawan
  • kinagare / ki no nagare : mengalirkan ki, latihan mengalirkan, bandingkan dengan gotai, jutai, dan ryutai
  • kiri / giri : gerakan memotong
  • kirikaeshi : gerakan momotong / menebas pada latihan pedang
  • koan : teka-teki dalam zen
  • ko-budo : budo kuno
  • kogeki : serangan
  • kogeki-ho : teknik menyerang
  • kohai : yunior, bandingkan dengan sempai
  • kokoro : hati, keinginan, pikiran, juga disebut dengan shin
  • kokyu : nafas
  • kokyuho : latihan pernapasan
  • kokyu ryoku : kekuatan pengaturan napas
  • kosa : menyilang
  • kosa-dori : pegangan menyilang, sama dengan aihanmi katatedori, gyakute dori
  • koshi : pinggul
  • kote : pergelangan tangan
  • kotegaeshi : membalik pergelangan tangan
  • kotehineri : memutar pergelangantangan, sankyo
  • kotemawashi : memelintir pergelangan tangan, nikyo
  • ku : sembilan
  • ku : kekosongan
  • kubi : leher
  • kuden : tradisi pengajaran ucap
  • kumi : grup, kelompok
  • kumijo : latihan penggunaan tongkat kayu, tongkat lawan tongkat
  • kumitachi : latihan penggunaan pedang, pedang lawan pedang
  • kumite : pertarungan tangan kosong
  • kumiuchi : gulat kuno Jepang dengan menggunakan persejataan lengkap
  • kuzushi : memecah keseimbangan lawan
  • kyo : teknik dasar
  • kyo : belajar prinsip, dasar
  • kyoshi : gelar pelatihan, Dan 6-7
  • kyu : tingkatan sebelum sabuk hitam, bandingkan dengan Dan

L

(L tidak digunakan dalam bahasa Jepang)

M

  • ma : jarak dengan lawan
  • ma-ai : jarak yang harmonis dengan lawan. Jarak yang sesuai atau waktu yang tepat terhadap rekan berlatih. Karena tehnik aikido selalu beragam menurut kondisi-kondisinya, maka penting untuk memajami betapa berbedanya posisi awal akan mempengaruhi waktu yang tepat dan aplikasi tehnik.
  • mae : depan, ke depan. Maka MAE UKEMI = “jatuhan depan/menggulung ke depan”. (bandingkan dengan ushiro).
  • Makiwara : target untuk latihan memukul
  • Maru : lingkaran
  • Masakatsu :  Kemenangan Sejati” (lihat AGATSU dan KACHIHAYABI)
  • mawashi : memutar, memelintir
  • mawate : membalik
  • me : mata
  • men : kepala
  • michi : jalan, disebut juga do
  • migi : kanan
  • misogi : menyucikan, pembersihan, pemurnian. Ritual penyucian. Lathan aikido bisa dilihat sebagai penyucian diri; menghilangkan sifat jahat dari batin atau kepribadian seseorang. Meskipun ada beberapa latihan khusus untuk latihan MISOGI, seperti latihan pernafasan, sesungguhnya, setiap aspek latihan aikido bisa dipandang sebagai MISOGI. Namun ini adalah masalah perilaku seseorang atau pendekatan terhadap latihan, bukan sebagai fitur obyektif latihan itu sendiri.
  • Mocha : pegangan, disebut juga dori
  • Mochikata : serangan dengan memegang / mencengkeram
  • mo ichido : sekali lagi
  • mo ikkai : lakukan lagi
  • mokuso : meditasi, disebut juga zazen. Meditasi. Latihan seringkali dimulai dan diakhiri dnegan meditasi pendek. Tujuan meditasi adalah untuk menjernihkan batin dan mengembangkan ketengan hati. Mungkin yang lebih penting adalah kesempatan untuk sadar akan pola-pola pikiran dan perilaku yang terkondisi sehingga pola-pola tersebut bisa diubah, dihilangkan dan atau secara lebih efisien digunakan. Sebagai tambahan bisa menjadi pengalaman penglihatan ke dalamberagam aspek aikido (atau, jika seseorang menerima paham Budhis, adalah menuju kedalam struktur realitas). Idealnya, jenis kesadaran kognitif dan fokus yang ditanamkan oleh seseorang dalam meditasi seharusnya dibawa ke latihan, sehingga tidak ada perbedaan antara “pikiran/batin termeditasi” dengan “pikiran/batin normal”
  • moro : keduanya
  • morotedori : pegangan pada kedua tangan, disebut juga katate ryotedori
  • mu : tidak ada, kosong
  • mushin : pikiran yang kosong. Makna harafiahnya “batin yang kosong”. Sebuah keadaan kesadaran kognitif yang ditandai dengan ketiadaan pikiran yang saling kait-mengkait. Suatu keadaan batin dimana batin bertindak/bereaksi tanpa berfikir statis terhadap konsep-konsep. MUSHIN seringkali disalah-kaprahkan hanya sebagai sesuatu yang bersifat spontanitas. Meskipun spontanitas adalah ciri MUSHIN, namun tidak berarti identik dengan mushin. Bisa dikatakan bahwa dalam kondisi MUSHIN, seseorang bebas menggunakan konsep-konsep tanpa diperalat oleh konsep.
  • mudansha : tingkat sebelum Dan, bandingkan dengan yudansha
  • mune : dada
  • musubi : sifat terikat menjadi satu

N

  • nagare : mengalir. Salah satu tujuan latihan aikido adalah mempelajari cara untuk tidak melawan kekuatan dengan kekuatan. Namun, orang mengalir dengan kekuatan fisik dan mengarahkannya untuk dimanfaatkan.
  • Nage : lemparan, juga digunakan sebagai sebutan untuk orang yang melaksanakan teknik aikido, (bandingkan dengan tori)
  • naginata : tombak Jepang
  • nakaima : disini dan sekarang
  • nana : tujuh, padanan katanya adalah shichi
  • nen : kesucian, kemurnian pikiran. Juga berarti tahun.
  • ni : dua
  • Nihon / Nippon : Jepang
  • Nikajo : terminologi lama dari nikyo
  • Nikyo : teknik kuncian kedua
  • Nin : orang
  • ninindori : disebut juga futaridori / futarigake
  • ninja : penyedia jasa rahasia profesional, mata-mata profesional di Jepang
  • noto : memasukkan pedang ke dalam sarungnya
  • nuki : menarik pedang dari sarungnya, disebut juga batto
  • nukite : menyerang dengan jari

O

  • o : besar, disebut juga dai
  • obi : sabuk
  • o-cha : teh
  • oi : kejar, teknik
  • oi-tsuki : serangan dengan posisi tangan dan kaki sama di depan, disebut juga jontsuki. (bandingkan dengan gyakutsuki)
  • omote : depan, permukaan. jenis kelompok gerakan di Aikido dimana NAGE melintas masuk melewati depan UKE. (bandingkan dengan ura).
  • Omotokyo : aliran kepercayaan shinto satu Tuhan Disebut-sebut sebagai “agama-baru” Jepang. OMOTOKYO adalah perpaduan sinkretis Shintoisme, Neo-Shinto Mistis, Kristen, dan agama kuno Jepang. Penemu Aikido adalah penganut OMOTOKYO, dan menggabungkan beberapa elemen OMOTOKYO ke dalam latihan Aikido. Namun, penemu Aikido menekankan bahwa orang tidak perlu menjadi penganut OMOTOKYO untuk belajar Aikido atau untuk memahami Aikido.
  •  onegai shimasu: mohon, memohon sesuatu. “Mari berlatih dengan saya,” atau secara harfiah,”Saya mohon.” Ini dikatakan ke rekan latihan ketika memulai latihan.
  • osae : menekan
  • o-sensei : guru besar, di aikido adalah Morihei Ueshiba
  • otagai ni rei : saling hormat membungkuk
  • otoshi : jatuhan
  • oyo : aplikasi
  • oyo-waza : teknik terapan, dimodifikasi untuk efisiensi

P

(P sangat jarang digunakan dalam bahasa Jepang)

 

Q

(Q tidak digunakan dalam bahasa Jepang)

 

 

 

R

  • randori : latihan bebas. Kadang digunakan sebagai padanan kata JIYU WAZA. Meskipun tehnik-tehnik Aikido biasanya dilatih dengan seorang rekan tunggal, penting untuk diingat kemungkinan bahwa seseorang bisa diserang oleh beberapa penyerang sekaligus. Banyak gerakan tubuh aikido (TAI SABAKI) dimaksudkan untuk memudahkan pertahanan diri menghadapi beberapa penyerang.
  • rei : hormat membungkuk
  • reigi : etiket, sopan santun, disebut juga reishiki. Etika. Menaati etika setiap saat (khususya etika di DOJO) adalah bagian penting latihan seseorang sebagaimana latihan tehnik. Menaati etika menunjukkan kesungguhan seseorang, kerelaan untuk berlatih, dan pemahaman seseorang akan hak dan kepentingan orang lain.
  • Renshi : gelar dalam pelatihan, Dan 4-6
  • Renshu : latihan
  • renzoku : berkelanjutan, terus menerus
  • ritsurei : hormat membungkuk dalam posisi berdiri
  • rokkyo : teknik kuncian keenam, lihat juga hijikime osae
  • roku  :enam
  • ryo : keduanya
  • ryotedori : genggaman pada kedua tangan
  • ryu : sekolah
  • ryutai : tubuh yang bergerak mengalir, bandingkan dengan gotai, jutai, dan kinagare

S

  • sabaki : gerakan
  • sake : arak Jepang
  • samurai : orang yang mengabdi, pelindung, kelas ksatria Jepang
  • san : tiga
  • sankajo : terminologi lama dari sankyo
  • sankaku : segitiga
  • sankakutai : bentuk segitiga, posisi kaki dalam posisi siaga
  • sankyo : teknik kuncian ketiga
  • sannindori / sanningake : serangan dilakukan oleh tiga orang
  • sanpo : tiga arah
  • satori : pencerahan dalam zen. Dalam Buddhisme, pencerahan ditandai dengan pengejawantahan atau pengertian akan ketiadaan esensi yang tidak berubah dibalik fenomena. Fenomena dipandang sebagai kosong dari esensi-esensi tersebut — fenomena ada dalam bentuk saling ketergantungan yang cermat (ENGI). Seperti yang dicirikan oleh penemu Aikido, pencerahan mengejawantah dalam pewujudan kemanunggalan atara diri dan (tatanan yang mengatur) alam semesta. prinsip etis paling dasar yang harus diselami praktisi aikido adalah bahwa orang harus menanamkan semangat cinta kasih yang mengayomi semua hal. (lihat KU dan SHINNYO).
  • Satsu Nin To : “Pedang pembunuh.” Meskipun nampaknya ini untuk menunjukkan konsep yang negatif, namun sesungguhnya terdapat konotasi positif pada istilah ini. Terpisah dari asumsi umum bahwa membunuh kadang merupakan “kejahatan yang perlu” yang kadang berfungsi untuk mencegah kejahatan yang lebih besar, konsep membunuh memiliki ragam metaforis terapan yang luas. Orang bisa bersikeras bahwa sifat karakter berbahaya seperti itu sebagai egois, tidak peduli, atau bersifat persaingan (berlebihan). Beberapa latihan pedang MISOGI di aikido misalnya melibatkan imajinasi bahwa setiap potongan pedang menghancurkan beberapa aspek negatif kepribadian orang. Dalam cara inilah, SETSU NIN TO dan KATSU JIN KEN terpadu.
  • saya : sarung pedang
  • seika no itten : pusat tubuh, titik di bawah pusar. (bandingkan dengan tanden)
  • seiki : semangat hidup
  • seiza : cara duduk berlutut dalam aikido. Duduk  dengan satu lutut. duduk dengan cara ini memerlukan aklimatisasi,  tetapi menyediakan dasar yang stabil dan  lebih mempermudah gerakan daripada duduk bersila.
  • sempai : murid senior. (bandingkan dengan kohai).
  • sen no sen : melakukan serangan terlebih dahulu sebelum diserang
  • sensei : guru, pengajar, instruktur. Biasanya dianggap pantas untuk menamai pelatih disaat latihan sebagai “Sensei” dibanding memanggil namanya. Jika pelatih adalah pelatih tetap di suatu DOJO atau sutau organisasi, maka adalah sepantasnya memanggil dirinya dengan “Sensei” meskipun di luar tempat latihan.
  • sensen no sen : serangan pendahuluan, inisiatif serangan
  • seppuku : disebut juga hara-kiri
  • Setsuzoku : Hubungan. Tehnik-tehnik aikido pada umumnya akan lebih efisien dengan menjaga hubungan antara titik pusat masa seseorang (HARA) dan batas terluar gerakan, atau antara titik pusat masa seseorang dengan titik pusat masa rekannya. SETZUOKU juga bermakna mengalir dan berkesinambungan dalam tehnik. Pada tingkat psikologis, SETZUOKU memiliki konotasi hubungan aksi-reaksi antara diri seseorang dengan diri rekannya, sehingga performa tehnik aikido yang berhasil sangat bergantung pada waktu yang tepat antara tindakan diri seseorang dan respon untuk menyesuaikan dengan rekannya.
  • shi : empat, padanan katanya adalah yon
  • shiai : kompetisi, pertandingan
  • shi-atsu pijat jari
  • shichi : tujuh, padanan katanya adalah nana
  • shidoin : wakil, instruktur menengah, gelar di bawah Shihan. (bandingkan dengan fukushidoin dan shihan)
  • shihan : pimpinan keguruan, instruktur pakar, tingkat tertinggi guru. (bandingkan dengan fukushidoin dan shidoin).
  • Shiho : empat arah
  • shikaku : sudut mati. Posisi relatif ke tempat rekan berlatih seseorang dimana rekan tersebut akan sulit untuk (terus) menyerang, dan tempat dimana akan relatif lebih mudah mengendalikan keseimbangan dan gerakan rekan berlatih. fase pertama tehnik aikido seringkali adalah membangun SHIKAKU. Juga berarti bujur sangkar
  • shiki : keberanian, keteguhan hati
  • shikko : berjalan menggunakan lutut. Cara berjalan jongkok Samurai (“berjalan dnegan menggunakan lutut”). Shikko sangat penting untuk mengembangkan kesadaran yang kuat akan titik pusat masa seseorang (HARA). Shikko juga mengembangkan kekuatan pinggul dan kaki.
  • shime : kuncian
  • shin : hati, niat, pikiran, padanan katanya adalah kokoro
  • shinai : pedang bambu dalam kendo
  • shinken : pedang tajam dari Jepang
  • shinto : jalan para dewa, aliran kepercayaan Jepang
  • shinzen : singgasana para dewa, di dalam dojo posisinya paling ujung dari pintu masuk. (bandingkan dengan kamiza dan shomen)
  • shisei : postur, posisi tubuh
  • shite : orang yang diserang, orang yang bertahan di aikido, disebut juga tori atau nage
  • shizentai : postur / posisi tubuh yang natural / alami
  • sho : pusat, tengah, pertama, permulaan
  • shodan : Dan tingkat satu
  • shodo : kaligrafi Jepang
  • shomen : kepala bagian depan
  • shomen : ruang utama, area pusat dojo, bandingkan dengan shinzen dan kamiza
  • shomenuchi : tebasan ke arah kepala bagian depan dari atas ke bawah
  • shoshinsha : pemula
  • shuto : pisau tangan
  • sode :  lengan baju
  • sodeguchidori : pegangan pada manset lengan baju
  • soto : sisi luar, bandingkan dengan uchi
  • sotodeshi : murid yang tinggal di luar dojo.(bandingkan dengan uchideshi)
  • soto-kaiten : memutar ke arah luar. (bandingkan dengan uchikaiten)
  • soto-uke :  menangkis dari luar. (bandingkan dengan uchiuke)
  • suburi : latihan dasar menggunakan pedang atau tongkat
  • suki : pembukaan
  • sumi : sudut, “tsumi”
  • sumikiri : ketajaman tubuh dan pikiran
  • sumimasen : mohon maaf
  • sumo : gulat tradisional Jepang
  • suri:  goresan, guratan
  • sutemiwaza : teknik merusak keseimbangan lawan
  • suwari : duduk( bandingkan dengan zagi)
  • suwate :  teknik bertarung pada posisi duduk, disebut juga suwariwaza

T

  • tachi : pedang, juga disebut to, ken, dan katana. Sejenis pedang Jepang (maka TACHI-TORI = pengambilan pedang) (juga berarti “dalam posisi berdiri”)
  • tachi : posisi berdiri
  • Tachi Waza : Tehnik dengan posisi berdiri.
  • Tachidori : mengambil pedang
  • tachiwaza : berlatih teknik pada posisi berdiri
  • tai : badan, tubuh
  • taijutsu : teknik terkait dengan badan, “Seni olah gerak tubuh”. Seperti, latihan gerak tangan kosong.
  • tai no henko : perputaran badan, disebut juga tai no tenkan
  • tai no tankan :  perputaran badan, disebut juga tai no henko latihan berpadu dasar dengan berputar 180 derajat.
  • taisabaki : pergerakan badan, elakan badan dalam aikido
  • taiso : senam, pemanasan
  • takemusu : inspiratif
  • takemusu aiki : inspiratif pada prinsip aiki. “Slogan” Pencipta aikido yang berarti “penciptaan gerak bela diri aiki tak terbatas”. Maka, ini menjadi sinonim aikido. Cakupan aikido tak terbatas hanya pada teknik standar yang telah diberi nama yang dipelajari seseorang secara teratur. Namun tehnik-teknik standar ini berlaku sebagai tempat penyimpanan prinsip-prinsip fundamental (KIHON). Ketika seseorang telah mendalami KIHON, maka dimungkinkan untuk mencipta beragam teknik aikido baru yang tak terbatas sesuai dengan keadaan.
  • tambo : tongkat pendek
  • tameshi : menguji
  • tameshigiri : menguji tebasan dengan pedang
  • tameshiware : menguji pukulan
  • tanden : pusat tubuh.( bandingkan dengan seika no itten)
  • taninzugake : menghadapi beberapa penyerang. Latihan dengan beberapa penyerang, biasanya dengan serangan pegangan.
  • tanren : latihan
  • tanto / tanken : pisau
  • tantodori : pertahanan melawan pisau
  • tao / dao : kata dari bahasa Cina, sama artinya dengan do dalam bahasa Jepang
  • tatami : matras
  • tate :  berdiri
  • te : tangan
  • tegatana : posisi tangan yang difungsikan sebagai pedang. “Tangan pedang”, yakni bagian pinggir tangan. Banyak gerakan aikido menekankan perluasan dan penyesuaian dengan “melalui” tegatana praktisi. Juga terdapat kesamaan-kesamaan penting yang bisa dicapai antara tehnik pedang aikido dan prinsip terapan tegatana.
  • tekubi : pergelangan tangan
  • tekubiosae :  menekan pergelangan tangan, yonkyo
  • ten :  langit
  • tenchi-nage :  lemparan langit-bumi, teknik lemparan
  • tenkai : berbalik
  • tankan :  berputar. Gerakan berputar, memutar tubuh 180 derajat. (Lihat TAI NO TENKAN)
  • tettsui : pukulan palu
  • to :  pedang, disebut juga ken, tachi, dan katana
  • tobigeri : tendangan lompat
  • tobikoshi : jatuh menggunakan pinggul
  • tori : orang yang diserang, orang yang bertahan di aikido, disebut juga nage atau shite
  • torifune : latihan gerakan mendayung, disebut juga funakogi undo
  • tsuba : pelindung tangan pada pedang
  • tsugiashi : gerakan maju ke depan dimana kaki belakang tidak melewati kaki depan. (bandingkan dengan ayumiashi)
  • tsuka : gagang pedang
  • tsuki : serangan dengan senjata ataupun tangan kosong, tusukan dalam aikido

U

  • uchi : sabetan, pukulan
  • uchi : masuk, dari dalam/Sisi sebelah dalam. Satu jenis kelas tehnik dimana NAGE bergerak ke sisi dalam penyerang (melalui bawah tangan penyerang). (juga bermakna serangan, seperti SHOMEN UCHI). (bandingkan dengan soto)
  • uchideshi : murid yang tinggal di dalam dojo, Siswa pondokan. Siswa yang hidup di dalam dojo dan membaktikan dirinya untuk latihan serta untuk memelihara dojo (dan kadangkala memberi pelayanan kepada SENSEI di dojo). (bandingkan dengan sotodeshi)
  • uchikaiten : putaran dari dalam. (bandingkan dengan sotokaiten)
  • uchikata : bentuk serangan atau pukulan
  • uchikomi : pukulan berulang kali
  • uchiuke : menangkis dari dalam. (bandingkan dengan sotouke)
  • ude tangan
  • udekimenage :  lemparan dengan tangan terkunci
  • udenobashi : tangan tertekuk, disebut juga gokyo
  • udeosae : tangan diplintir, disebut juga ikkyo
  • Ueshiba Kisshomaru : Putra pencipta aikido. Doshu aikido kedua.
  • Ueshiba Morihei : Pencipta aikido. (lihat O-SENSEI dan KAISO).
  • Ueshiba Moriteru : Cucu dari pencipta aikido dan sekarang DOSHU (ketiga) di HOMBU DOJO
  • uke : orang yang menerima serangan di aikido. Orang yang dilempar (menerima tehnik). Pada latihan tingkat tinggi, perbedaan antara UKE dan NAGE menjadi kabur. Ini karena menjadi tidak jelas siapa yang memulai tehnik, dan juga karena dari sudut pandang tertentu, UKE dan NAGE sebenarnya saling terkait.
  • uke : tangkis
  • ukemi : jatuhan. Secara harifah bermakna “menerima (dengan/melalui) tubuh”, maka maknanya adalah seni jatuhan untuk merespon tehnik. MAE-UKEMI adalah jatuhan ke arah depan, USHIRO UKEMI adalah jatuhan ke arah belakang. Idealnya praktisi harus bisa melakukan UKEMI dari posisi apapun dan arah manapun. Perkembangan ketrampilan ukemi yang baik adalah sama pentingnya dengan perkembangan ketrampilan melempar dan tidak berarti kurang diperhatikan atau kurang diusahakan. Dalam mempraktikkan UKEMI, praktisi memiliki kesempatan untuk memonitor cara seseorang digerakkan untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang prinsip-prinsip tehnik aikido. Sebagaimana tenik-tehnik aikido standar yang memberikan strategi untuk mempertahankan diri terhadap serangan fisik, maka begitu juga latihan UKEMI menyediakan strategi untuk mempertahankan diri terhadap jatuh (atau bahkan terhadap penerapan tehnik aikido atau yang seperti tehnik aikido!).
  • undo : latihan, bandingkan dengan keiko
  • ura : sisi belakang, sisi, bandingkan dengan omote. “Belakang”. Satu jenis tehnik-tehnik aikido yang dilakukan dengan bergerak ke belakang penyerang dan berputar. Kadang tehnik-tehnik URA disebut dengan tehnik TENKAN (berputar).
  • uraken : serangan dengan tangan bagian belakang
  • ushiro:  belakang/Ke belakang atau di belakang, seperti pada USHIRO UKEMI atau jatuhan ke belakang. (bandingkan dengan mae)
  • ushirogeri : tendangan ke belakang
  • ushiro kiriotoshi : jatuhan dengan memotong bagian belakang, teknik lemparan

V

(V tidak digunakan dalam bahasa Jepang)

W

  • waka sensei : guru muda, digunakan dalam aikido bagi penerus Doshu
  • waki :  sisi, samping
  • wakizashi : pedang pendek
  • ware : patah, pisah
  • waza : teknik, ketrampilan, metode berlatih. Tehnik. Meski di aikido kita harus berlatih tehnik tertentu, aikido ketika mengejawantah dalam pembelaan diri mungkin tidak memperlihatkan tehnik aikido standar yang khusus. Ini dikarenakan tehnik aikido berisi strategi-strategi dan jenis gerakan yang dimodifikasi sesuai dnegan berubahnya kondisi. (Lihat KIHON)

X

(X tidak digunakan dalam bahasa Jepang)


Y

  • yame :  berhenti
  • yang : sisi terang,dalam bahasa Jepang disebut yo.(bandingkan dengan yin)
  • yari : tombak
  • yawara : gulat, bela diri kuno Jepang
  • yo : unsur terang atau panas lawan kata dari “in”
  • yoko : sisi, samping, belakang
  • yokogiri : potongan menyamping
  • yokomen : sisi samping kepala
  • yoko ukemi :  jatuhan menyamping
  • yon : empat, padanan katanya adalah shi
  • yonkajo : terminologi lama dari yonkyo
  • yonkyo :  teknik kuncian keempat
  • yudansha : kelompok tingkat Dan, Pemegang sabuk hitam.(bandingkan dengan mudansha)
  • yukyusha : kelompok tingkat kyu

Z

  • za : duduk
  • zanshin : semangat yang berlanjut, konsentrasi yang berlanjut. Secara harafiah bermakna “hati/pikiran yang masih bertahan”. Bahkan setelah tehnik aikido selesai dilakukan, praktisi harus masih dalam posisi seimbang dan keadaan waspada. ZANSHIN berkonotasi “mengikuti” dalam sautu tehnik, dan juga untuk menjaga kewaspadaan praktisi sehingga praktisi siaga untuk serangan tambahan.
  • Zarei : hormat duduk membungkuk
  • zazen : meditasi dalam posisi duduk, disebut juga mokuso
  • zen : bentuk aliran buddha jepang. Pendidikan atau divisi Budhisme yang bercirikan tehnik-tehnik yang dirancang untuk pencapaian pencerahan. Secara khusus, Zen menekankan beragam jenis praktik meditasi, yang dipercaya mengarahkan praktisi ke pemahaman mendalam langsung ke dalam karakter fundamental realitas (lihat KU dan MOKUSO).
  • zengo : dua arah, gerakan depan belakang
  • zori : sandal, alas kaki. Sejenis sandal yang dikenakan diluar matras untuk membantu menjaga matras tetap bersih!

Angka

  • 1 : ichi
  • 2 : ni
  • 3 : san
  • 4 : shi / yon
  • 5 : go
  • 6 : roku
  • 7 : shichi / nana
  • 8 : hachi
  • 9 : ku
  • 10 : ju
  • 20 : ni-ju
  • 21 : ni-ju-ichi
  • 100 : hyaku
  • 1000 : sen

sumber gambar :

Aikido

Pertanyaan mendasar mengenai Aikido

FAQ
Apakah saya harus menjadi besar dan kuat untuk berlatih Aikido?
Tidak, teknik Aikido tergantung pada kelembutan dan efisiensi gerakan, bukan semata-mata besar atau kuat

Apakah Aikido olahraga yang baik?
Ya, itu pasti, tetapi Anda akan memulai berlatih perlahan dan menjadi lebih kuat saat Anda belajar bagaimana melakukan gerakan-gerakan dengan aman.

Apakah rentan terluka ketika berlatih?
Tidak.Karena Aikido adalah beladiri yang tidak dipertandingkan. dan juga karena tekniknya dirancang tidak untuk kekerasan, sehingga relatif kecil akan terjadi luka saat berlatih Aikido .

Tidakkah para siswa advance jengkel karena harus berlatih dengan pemula?
Tidak. Berlatih Aikido dilakukan dengan berpasangan.Siswa lanjutan dapat belajar dari pemula, dan kemauan untuk membantu pemula adalah bagian dari semangat Aikido

Apakah saya harus berbicara bahasa Jepang atau menghafal banyak kosa kata Jepang?
Jelas tidak. Ada istilah praktek Jepang yang merupakan bagian dari Aikido, tetapi semua itu akan secara bertahap meresap ke dalam memori Anda ketika Anda mendengarnya berulang-ulang.

Apakah diperlukan pakaian khsusus untuk berlatih aikido?
Tidak harus, tapi praktisi aikido(Aikidoka) biasanya menggunakan dogi/Gi putih-putih sebagai pakaian latihan yang merupakan bagian dari filosofi aikido, anda bisa menggunakan pakaian training atau olahraga biasa

Dimanakah saya bisa berlatih aikido di Banda Aceh?
Anda bisa datang ke Lapangan Tennis Indoor Jasdam Iskandar Muda, Neusu, Banda Aceh. Disinilah Iskandar Muda Dojo berlatih setiap Senin & Rabu dari jam 16.30 – 18:30 WIB dan anda bisa menghubungi Khairuddin Aba (0813 6034 1450), jika membutuhkan informasi lebih lanjut.

Apakah Dojo ini memiliki lisensi?
Iskandar Muda Dojo merupakan bagian dari Institut Aikido Indonesia yang berada dibawah bimbingan Ganamurti Sensei, DAN IV. Serta berafiliasi dengan Suginami Aikikai dibawah supervisi Hiroshi Kato Shihan, DAN VIII

Dimana saya bisa mendapatkan dogi/Gi yang baik?
Anda bisa mencari di toko-toko olahraga di seputaran Banda Aceh, atau anda bisa langsung menghubungi pengurus Iskandar Muda Dojo, kami akan dengan senang membantu anda

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk belajar aikido ?
Pembelajaran waza/Teknik Aikido biasanya dilakukan secara berulang-ulang hingga dapat melakukannya dengan terampil. Waktu yang diperlukan cukup lama (sekitar 5 tahun jika latihan setiap hari). Tapi itu tergantung pada latar belakang pelatihan yang telah dimiliki, kepatuhan untuk taat pada cara-cara belajar yang disarankan, serta kedisiplinan latihan dan melakukan pengulangan latihan (yang ditentukan. Namun terlepas dari itu, Proses berlatih Aikido adalah suatu proses yg selalu harus dijalani selama hidup kita, karena kedisplinan, semangat, harmonisasi, keterbukaaan, kejujuran, kerendahan hati, dan semangat Aikido lainnya hanya bisa didapat dengan berusaha berlatih Aikido sepanjang hidup anda.

Apakah aikido cocok untuk perempuan?
Tentu. Kenapa aikido merupakan beladiri yang ideal buat wanita, selain tidak merubah bentuk tubuh menjadi lebih berotot, secara umum tidak dibutuhkan tenaga yang besar jika seorang wanita mau berlatih sungguh2 dalam aikido. Selain itu di aikido lebih mementingkan etiket dan menekankan aturan2 yang ketat sehingga membentuk perilaku dan sikap sempurna. Karena tidak fokus pada tendangan dan pukulan akan meminimalisir kekerasan dan cidera pada wanita.

Apakah aikido cocok untuk Anak-anak?

Apakah saya terlalu tua untuk memulai berlatih?
Aikido dapat dipelajari, dipraktekkan dan dinikmati dengan aman oleh orang dari segala usia. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang kondisi medis tertentu, cek dengan dokter Anda.